Berikutini contoh reaksi kimia yang berkaitan dengan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier). [3] Tabel 1. Massa zat-zat pereaksi dan hasil reaksi Kunci Jawaban : a. massa gas karbon dioksida = massa karbon + massa gas oksigen. = 6 + 16 = 22 gram b. massa gas = oksigen = massa karbon dioksida - massa karbon 33 - 9 = 24 gram LaporanPraktikum Hukum Kekekalan Massa Judul Praktikum hukum kekekalan massa. Tujuan Untuk membuktikan apakah benar massa zat sebelum reaksi dengan massa zat sesudah reaksi (Hukum Kekekalan Massa). Alat dan Bahan Neraca Ohaus Pipet Tetes Tabung berkaki Y Timbal Nitrat/Pb (NO3)2 Kalium Iodida/KI. Cara kerja Kelompok2 Laporan Praktikum Percobaan 6 Novella Rheva Y Teknik Perminyakan Praktikum Kimia Dasar 1 1005. Hukum ini digunakan untuk memprediksi perubahan entalpi dari hukum kekekalan energi (dinyatakan sebagai fungsi dari keadaan ∆ H). = 26,7oC Massa NaOH = 2 gram = mol NaOH = 0,05 mol Suhu campuran (t 3 ) = 34,3oC Perubahan suhu (Δt cash. 50% found this document useful 2 votes2K views8 pagesOriginal Titlelaporan praktikum kimia hukum kekekalan massaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?50% found this document useful 2 votes2K views8 pagesLaporan Praktikum Kimia Hukum Kekekalan MassaOriginal Titlelaporan praktikum kimia hukum kekekalan massaJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Kalau kamu tertarik untuk mempelajari tentang seluk beluk Hukum Lavoisier Hukum Kekekalan Massa, simak pembahasannya di sini. Kami juga telah menyiapkan kuis berupa latihan soal dengan tingkatan yang berbeda-beda agar kamu bisa mempraktikkan materi yang telah pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Hukum Lavoisier Hukum Kekekalan Massa. kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal. Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya? Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Kamu dapat download modul & contoh soal hukum kekekalan massa lavoisier serta kumpulan latihan soal dalam bentuk pdf pada link dibawah ini Modul Lavoisier’s law Kumpulan Soal Mudah, Sedang & Sukar Definisi Massa total dari zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia sebelum dan sesudah reaksi berlangsung adalah tetap atau sama. Pengertian hukum kekekalan massa atau Lavoisier’s law adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut dimana dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama tetap/konstan. Dalam percobaan hukum lavoisier, Antoine Laurent Lavoisiser melakukan percobaan dengan memanaskan merkuri oksida HgO sehingga menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen dengan reaksi atau rumus hukum lavoisier berikut $2\mbox{HgO}l+\mbox{O}_{2}g\rightarrow2\mbox{Hg}s+2\mbox{O}_{2}g$ Selanjutnya, kedua produk tersebut direaksikan kembali dan terbentuklah merkuri oksida. Hal ini menunjukkan bahwa massa gas oksigen yang dihasilkan pada pembakaran merkuri oksida sama dengan massa oksigen yang diperlukan untuk mengubah logam merkuri menjadi merkuri oksida. Hasil percobaan ini menjadi dasar bagi Antoine Laurent Lavoisiser dalam mengambil kesimpulan atau pernyataan yang paling sesuai tentang Lavoisier’s law adalah bahwa massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa. Contoh Soal dan Pembahasan Suatu logam A sebanyak 3 gram direaksikan dengan 5 gram oksigen sehingga menghasilkan sejumlah senyawa AO suatu oksida dan terdapat sisa 2 gram oksigen. Tentukan jumlah oksida AO yang terbentuk! Jawaban $\begin{aligned}\mbox{massa awal} & =\mbox{massa akhir}\\ 3+5\mbox{ gram} & =\mbox{AO}+2\mbox{ gram}\\ \mbox{AO} & =6\mbox{ gram} \end{aligned} $ LAPORAN PERCOBAAN HUKUM KEKEKALAN MASSA DISUSUN OLEH ANINDHA ZULFA RAHMAH /X MIA F/04 KELOMPOK 4 NAMA ANGGOTA 1. 2. 3. 4. ADELLINA FALAHIYA R. ALYA AFIIFAH ANINDHA ZULFA R. PRATIWI HESTI K. /02 /03 /04 /23 SMA NEGERI 1 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PERCOBAAN HUKUM KEKEKALAN MASSA I. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mengetahui jumlah massa suatu zat sebelum direaksikan dan setelah direaksikan II. DASAR TEORI Awalnya hukum kekekalan massa diajukan oleh ilmuwan bernama Mikhail Lomonosov 1748 setelah daat membuktikannya melalui eksperimen. Kemudian Hukum Kekekalan Massa diformulasikan juga oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1789. Oleh karenanya, Hukum Kekekalan Massa dikenal juga sebagai Hukum Lomonosov-Lavoisier. Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut. Dalam sistem tertutup massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap / konstan. Pernyataan paling umum yang biasa digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain,tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Jika proses kimiawi dilakukan dalam suatu sistem tertutup, maka jumlah massa dari reaktan harus sama dengan jumlah massa pada produk. Perhatikan persamaan reaksi kimia untuk pembakaran karbon padatan dengan gas oksigen. Cs + O2g CO2g Reaksi tersebut melibatkan satu mol karbon padat yang direaksikan dengan satu mol oksigen gas akan menghasilkan satu mol karbon dioksida gas. Jumlah massa yang terlibat pada persamaan reaksi tersebut dapat dihitung sebagai berikut. Diketahui - massa atom C adalah 14 sma Dengan demikian - massa atom O adalah 16 sma Massa molekul gas O2 adalah 2 x 16 = 32 sma Massa molekul gas CO2 adalah 14+2x16 = 46 sma Jumlah massa reaktan pada sisi sebelah kiri persamaan reaksi adalah massa 1 atom karbon ditambah dengan massa 2 atom oksigen dan dihitung sebagai berikut; 1 atom x 14 + 2 atom x 16 = 46 sma Jadi jumlah massa produk pada sisi sebelah kanan persamaan reaksi adalah 46 sma. Dengan demikian, persamaan reaksi kimia tersebut memiliki jumlah massa yang sama baik reaktan pada sisi kiri maupun massa produk pada sisi kanan. Neraca massa untuk persamaan reaksi dapat ditulis sebagai berikut. 14 ma massa C + 32 sma massa O2 = 46 sma massa CO2 PERCOBAAN I III. ALAT DAN BAHAN A. ALAT NO. NAMA ALAT UKURAN 1. Korek api JUMLAH 1 2. Gelas arloji Diameter 9 cm 3. Neraca Digital 1 1 B. BAHAN NO. NAMA BAHAN 1. Kertas HVS IV. KONSENTRASI/WUJUD JUMLAH Padat 1 CARA KERJA 1. timbang gelas arloji menggunakan neraca digital, catat hasilnya. 2. lipat kertas, kemudian letakkan di atas gelas arloji yang berada di atas neraca digital,catat hasilnya. 3. bakar kertas, kertas tetap di atas gelas arloji namun tidak di atas neraca digital. Dan gunakan penjepit untuk mengatur kertas agar saat menjadi abu tidak beterbangan. Amati reaksi kertas saat dibakar! 4. setelah menjadi abu, seperti ini. 5. V. Timbang abu tersebut, catat hasilnya! HASIL PENGAMATAN Massa gelas arloji + massa kertas sebelum dibakar 57,4 gram Perubahan kertas saat dibakar Berasap dan menjadi abu Massa gelas arloji + massa kertas setelah dibakar abu 49,9 gram PERCOBAAN II III. ALAT DAN BAHAN A. ALAT NO. NAMA ALAT 1. Tabung reaksi 2. Gelas Kimia UKURAN JUMLAH 100 x 12 mm 8 ml 50 ml 2 1 3. 4. 5. 6. 7. Neraca Digital Amplas Pipet Gunting Penggaris 3 x 5 cm 5 ml kecil 15 cm 1 1 1 1 1 B. BAHAN NO. IV. NAMA BAHAN KONSENTRASI/WUJUD JUMLAH 1. Pita Magnesium padat 2 cm 2. HCl 2M 5 ml CARA KERJA 1. timbang 2 tabung reaksi yang dimasukkan ke dalam gelas kimia menggunakan neraca arloji. 2. potong pita magnesium sepanjang 2 cm 3. amplas pita magnesium sampai karatnya hilang. Kemudian potong kecil kecil dan masukkan ke dalam tabung reaksi I 4. ambil larutan HCl 2 mol sebanyak 5 ml menggunakan pipet. Masukkan ke dalam tabung reaksi II. Hati – hati jangan sampai terkena kulit karena larutan tersebut cukup kuat. 5. timbang kembali 2 tabung reaksi yang berisi pita magnesium dan larutan HCl yang dimasukkan ke dalam gelas kimia menggunakan neraca digital. Catat hasilnya. 6. tuang larutan HCl ke dalam tabung reaksi I yang berisi pita magnesium. Amati perubahan yang terjadi. 7. timbang kembali zat yag sudah direaksian. Catat hasilnya! V. HASIL PENGAMATAN Massa gelas kimia + 2 tabung reaksi + larutan HCl + 28,9 gram pita magnesium sebelum reaksi Pita magnesium larut ke dalam HCl dan Perubahan saat reaksi larutan bergelembung Massa gelas kimia + 2 tabung reaksi + larutan HCl + 28,9 gram pita magnesium setelah reaksi VI. PEMBAHASAN PERCOBAAN I DAN II Kedua percobaan di atas merupakan beberapa contoh percobaan hukum kekekalan massa atau disebut juga dengan Hukum Lovoisier. Dimana hukum Lavoisier menyatakan bahwa massa zat – zat sesudah reaksi akan persis sama dengan massa zat – zat sebelum reaksi. Pada percobaan pertama yaitu pembakaran kertas, massa kertas sebelum reaksi dan massa kertas setelah direaksikan dan menjadi abu adalah berbeda. Seharusnya massanya sama. Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan massa tersebut, seperti saat kertas dibakar, sebagian menjadi abu dan sebagian lagi menjadi uap sehingga massanya berkurang karena uap tersebut hilang ke atas karena pembakaran dilakukan di ruangan terbuka. Apabila pembakaran dilakukan di ruang tertutup, pasti massanya tidak akan berubah. Seperti yang dikatakan oleh Lovoisier “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”. Perubahan materi yang kita amati dalam kehidupan sehari hari umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas, seperti paba percobaan I diatas, maka massa zat yang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula. Sebaliknya, jika reaksi mengikat sesuatu dari lingkungannya, maka hasil reaksi akan lebih daripada massa semula. Misalnya, reaksi perkaratan pada besi besi mengikat oksigen dari udara sebagai berikut. Fes + O2g Fe2O3s Pada percobaan kedua, massa zat sebelum dan sesudah direaksikan adalah sama. Perhatikan persamaan reaksi berikut. Mgs + 2HClaq MgCl2aq + H2g Pita magnesium direaksikan dengan larutan HCl menghasilkan Magnesium Klorida dan gas hidrogen. Saat melakukan percobaan tersebut, massa zat tetap sama walaupun pada reaksi tersebut menghasilkan gas hidrogen yang pastinya menghilang karena sifat gas yang partikelnya bergerak bebas. Hal ini dikarenakan gas hidrogen yang sifatnya sangat ringan serta pada neraca yang digunakan untuk percobaan ketelitiannya tidak sekecil massa hidrogen. VII. KESIMPULAN Sesuai dengan hukum kekekalan massa, berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa massa suatu zat sebelum dan sesudah direaksikan adalah sama walaupun zat tersebut berubah, baik dari fisik maupun kimia seperti warna, bentuk, wujud zat, dll. Jika terjadi penyimpangan, hal tersebut karena beberapa faktor, seperti faktor alat, bahan, dan manusia. VIII. DAFTAR PUSTAKA Endang Susilowati – Tarti Harjani. 2013. Kimia 1 Untuk Kelas x SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo PT Wangsa Jatra Lestari Unggul Sudarmo. 2013. KIMIA untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta Penerbit Erlangga

laporan praktikum hukum kekekalan massa